Agenda 

Yayasan Lontar Luncurkan Seri Buku Karya Penulis Muda

JAKARTA (Litera.co.id) – Dalam rangka Jakarta International Literary Festival (JILF) yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM), pada 24 Agustus 2019 Yayasan Lontar meluncurkan seri buku BTW kedua yang berisikan hasil karya 14 penulis Indonesia muda. Di dalam acara obrolan sastra “Dari Semua Ikan ke Badrul Mustafa, Ketemu Kisah Sedih Dua Tukang Pos,” yang diadakan pada hari Sabtu, pukul 16:00 WIB, di Teater Kecil, TIM, Jakarta.

Zen Hae (moderator sekaligus salah seorang penyunting seri buku ini) mengadakan perbincangan dengan empat penulis muda: Dea Anugrah, Heru Joni Putra, Ni Made Purnama Sari, dan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie.

Penulis-penulis Indonesia generasi terbaru terus bermunculan dan karya-karya mereka, baik dalam buku tunggal maupun bunga rampai, memberikan warna-warni yang meriah bagi perkembangan sastra Indonesia mutakhir. Beberapa dari mereka malah telah meraih penghargaan sastra.

Salah satu program yang dijalankan Yayasan Lontar adalah menerbitkan karya sepilihan penulis generasi terbaru dalam bahasa Inggris dan Indonesia melalui penerbitan BTW Books agar keterbacaan karya-karya mereka bisa lebih luas lagi, terutama di kalangan pembaca berbahasa Inggris. BTW Books seri pertama menampilkan sepilihan karya 25 penulis Indonesia dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris, Jerman) untuk menyambut Frankfurt Book Fair 2015 ketika Indonesia terpilih sebagai “Negara Tamu Kehormatan” (Guest of Honor Country).

BTW Books seri kedua hadir untuk menyongsong London Book Fair 2019 ketika Indonesia terpilih sebagai “Market Focus Country”. Seri ini menampilkan sepilihan karya 14 penulis: Chynta Hariadi, Dea Anugrah, Dias Novita Wuri, Dinar Rahayu, Faisal Oddang, F. Aziz Manna, Heru Joni Putra, Karta Kusumah, Mario F. Lawi, Ni Made Purnama Sari, Rio Johan, Sabda Armandio Alif, Sunlie Thomas Alexander dan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie.

Tim penyunting BTW seri kedua terdiri atas Yusi Avianto Pareanom, Linda Christanty dan Zen Hae. Penerbitan buku BTW Books seri kedua ini dimungkinkan dengan dukungan Bank Cerntral Asia (BCA).

Di dalam acara peluncuran ditampilkan empat penulis serta karya mereka: Dea Anugrah dengan kumpulan cerpen Sad Stories of Today; Heru Joni Putra dengan kumpulan puisi The Mystical Path of Badrul Mustafa; Ni Made Purnama Sari dengan kumpulan puisi Two Postmen and Other Poems; dan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie dengan buku All the Fish in the Sky yang merupakan cuplikan dari novel dengan judul yang sama.

Dengan bentuk obrolan serius tapi santai ini keempat penulis di atas memperkenalkan karya mereka kepada khalayak. Mereka bukan hanya akan membicarakan karya-karya mereka, tetapi juga situasi kesusastraan Indonesia dan dunia yang mereka alami selama ini.

Mereka berbicara tentang tradisi membaca dan menulis di kalangan penulis generasi terkini dan bagaimana mereka berhadapan dengan teknologi internet yang berkembang kian pesat.

Beberapa pertanyaan yang dilontarkan dalam obrolan ini, antara lain, bagaimana mereka menyerap pengaruh dari khazanah sastra nasional dan dunia dan bagaimana pula mereka mengolah kembali semua itu menjadi keterampilan (craftsmanship) mereka sendiri? Apa yang mendorong mereka untuk menulis tema-tema yang tidak biasa dan bagaimana mereka mencari inspirasi penulisan mereka? Bagaimana mereka memandang identitas etnis, nasionalisme, bahasa nasional hingga dunia yang tanpa batas ini dalam praktik membaca dan menulis kesusastraan? Bagaimana pula mereka memperhitungkan rekan-rekan segenerasi mereka dan generasi yang lebih dulu hadir dalam gelanggang sastra tempat mereka tumbuh? Apakah mereka terbebani oleh sejarah sastra nasional atau tidak? Bagaimana pula mereka memandang kelisanan dan keberaksaraan dan representasi semua itu dalam karya mereka? Apa target kepenulisan mereka? Dapat Hadiah Nobel atau Man Booker Prize? Atau cukup hadiah sastra di dalam negeri? (R)

Related posts

Leave a Comment

19 + twelve =